Kau mengetahui bahwa dahulu engkau hendak diaborsi oleh orangtuamu? Kau merasa sedih dan kecewa? Kau merasa sebagai anak yang tak diinginkan dan tertolak? Dan kau katakan bahwa aku tak akan pernah dapat mengerti perasaanmu karena aku bukanlah seorang anak yang pernah hendak diaborsi?
Ya, kau benar, aku memang tak dapat mengerti perasaanmu. Namun, itu bukan karena aku tak pernah hendak diaborsi, melainkan karena jalan pikiranku berbeda dengan jalan pikiranmu, sehingga perasaan yang timbul dalam batinku berbeda dengan perasaan yang timbul dalam batinmu.