“Siapakah aku?” Ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat penting dan menuntut pemikiran yang sangat serius, karena jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan nilai, makna, dan tujuan hidup kita. Bila kita keliru dalam mengenali siapa diri kita, kita dapat jatuh dalam 2 sikap yang keliru, yaitu (1) sikap sombong, di mana kita memandang diri terlalu tinggi, atau (2) sikap rendah diri, di mana kita memandang diri terlalu rendah. Selanjutnya, kedua sikap itu akan menyimpangkan kita dari nilai, makna, dan tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Karena itu, penting bagi kita untuk merenungkan, mengingat, dan menyadari siapa diri kita yang sesungguhnya secara berkesinambungan setiap waktu.
Untuk mengetahui nilai, manfaat, dan tujuan suatu benda, kita perlu mempelajari awal-mula terbentuknya benda itu — siapa yang merancangnya, bagaimana benda itu dibuat, dan untuk apa benda itu dibuat. Demikian pula, untuk mengetahui siapa diri kita yang sesungguhnya, kita perlu mempelajari awal-mula terbentuknya manusia. Untuk itu, kita dapat mempelajari Alkitab yang adalah “buku manual” kehidupan kita.